Let's Talk About: Ketemu si "Tante"...Hihihihihi...

9:30:00 PM

Okay...gak tahan nih pengen cerita kejadian semalam yang lalu...

Semalam yang lalu niatnya abis bantuin anak bebek -- Benny dan Edel -- di kantor, mau langsung pulang. Eh, buntutnya malah kejebak bantuin loading in JFW di Plaza Senayan. Rencananya adalah abis loading in, rame-rame, gue dan anak bebek lainnya -- Laura dan Widi beserta ibu bebek Martha -- akan makan malem dulu sebelum bener-bener pulang. Yasud lah ya. Prinsipnya anak bebek kan "one for all, all for one" Jadilah kami ber-6 pergi beramai-ramai untuk loading in. Anak event banget dah ah.

Lokasi
Fashion Loft Jakarta Fashion Week, lantai P5 (ex bowling alley), Plaza Senayan

Waktu kejadian:
sekitar pukul 12.00 tengah malam

Kronologi:
Barang bawaan yang harus dibawa sebenarnya tidak terlalu banyak. Hanya beberapa pak buku acara, satu kardus berisi piagam dan beberapa kantong-kantong kecil berisi sedotan dan pernak-pernik lainnya untuk acara Cleo Fashion Award. Gue kebagian bawa buku acara yang ditumpuk di depan badan gue sekitar 8 tumpuk. Awalnya no problemo bawa sebanyak itu, tapi lama kelamaan kok berat juga yah. Hadeuuuh.

Jalur yang ditempuh pun sialnya tidak terlalu menguntungkan. Harus melewati backstage dan green room yang gelap dan penuh rintangan (baca: kabel melintang dimana-mana) dan juga penuh misteri. Yak, makin susahlah gue bawa tu buku acara.

Awal-awal sebelum sampai ke daerah green room dan backstage gue masih santay dan belum berasa berat. Begitu akhirnya memasuki area misteri itu, gue baru berasa gak enak dan tangan pun sudah mulai pegal. Gue harus melewati lorong panjang pula. Ya nasiiiip.

Di belakang gue sebenernya sih banyak orang. Ada anak bebek yang lain yang juga lagi kerepotan bawa barang berat. Begitu mencoba melewati lorong, tiba-tiba gue kesandung entah apa (mungkin kabel, mungkin juga keserimpet kaki sendiri). Tumpukan buku acara gue mulai berjatuhan. Alhasil, gue membuat anak-anak bebek di belakang gue pun tersendat. Edel yang persis di belakang gue pun akhirnya menurunkan kardus besar yang lagi dia bawa dan bantuin gue untuk menaikkan kembali si buku acara ke tangan gue. Laura yang melihat kejadian ini ketawa kencang. Emang sih, kalo anak bebek ngumpul pasti terjadi kejadian yang konyol dan membuat tertawa. Ternyata, di belakang Laura juga terjadi kekacauan. Mbak Martha dan Widi pun menjatuhkan barang yang mereka bawa. Alhasil semua pun buntutnya jadi ketawa. Kencang.

Tidak disarankan tertawa kencang-kencang diruangan besar dan gelap yang belum pernah sama sekali lu masukin. Kenapa? Karena akan memancing tawa dari makhluk lain di sekitarnya. Hahaha.

Jadi, beberapa detik setelah Edel bantuin gue untuk mengambil buku acara yang jatuh dan mengembalikannya ke tangan gue, tiba-tiba samar-samar gue mendengar ada suara wanita tertawa halus seperti yang sering digambarkan di TV, "hihihihihi". Gue merasa gak yakin bahwa kuping gue mendengar itu. Mana di belakang gue kan ada chaos juga tuh dan suara tawa anak bebek lainnya jauh lebih membahana. Alhasil, gue teriak "Woy, diem, ada yang lagi ketawa nih!" Tapi anak bebek masih heboh sendiri, karena emang lucu sih kejadian chaos-nya itu. Gue mencoba menahan tawa demi memastikan bahwa tertawa halus yang gue dengar itu benar adanya. Ternyata tu wanita bunyi lagi. Bunyinya masih pelan dan halus. Shit! Kata orang kalo bunyinya pelan, berarti dia lagi di dekat kita. Tapi emang feeling gue sih dia lagi ada di samping gue.

Anak bebek masih tetep berisik, si wanita entah apa itu pun makin berisik juga. Gak mau kalah doi kayaknya. Alhasil gue teriak lagi, "PSSSSTTTT!!! DIEM!!! BERISIK TAU!!!" tapi kali ini teriakan itu lebih ditujukan kepada si wanita-entah-apa itu. Hahaha. Kapan lagi coba gue bisa neriakin sekaligus marahin wanita-entah-apa itu. Gue udah kesel banget tuh. Lagi bawa barang berat-berat, tangan udah mulai pegel, eh malah digodain sama si wanita-entah-apa. Perjalanan di lorong pun masih panjang. Sebagai hantu pun harus tau momen dong kapan harus nongol. Gue sempet berpikir dalam hati, daripada wanita-entah-apa itu ngetawain gue, mending dia bantuin bawain barang nih. Berat, cing! Eh tapi kalo beneran dibantuin, entar barang-barang itu melayang sendiri, ngeri juga ya, bow! :D

Setelah anak bebek sedikit mereda tawanya, eh si wanita-entah-apa itu pun ikutan mereda. Mungkin dia tipe yang doyan kut-ikutan kali ya. Akhirnya perjalanan pun dilanjutkan kembali dan sampailah kami di tempat yang seharusnya sudah kami capai sejak beberapa menit yang lalu apabila tidak terjadi kekacauan. Hahahaha (untungnya si wanita-entah-apa itu gak ngikutin...repot juga ya kalo gitu mah)

Sampai detik ini pun gue masih inget gimana bunyi tertawanya si wanita-entah-apa itu. Mungkin karena itu cuma suara, jadi gue gak terlalu gimanaaa gitu. Mungkin kalo malam itu gue ngeliat sosoknya juga, beneran bisa beberapa hari tuh gue gak tidur karena kebayang mukanya terus. Ih...amit-amit!

You Might Also Like

0 comments

Thank you for your attention! Regards!

Blog Archive