Disney's Indonesian Cultural Representative: INTERVIEW
9:07:00 PM
Gue dijadwalkan untuk di-interview di tanggal 17 Desember 2013 jam 7 pagi waktu EST, jadi sekitar jam 7 malem di Jakarta di hari yang sama. Interviewnya menggunakan Skype – jadi buat yang belom punya, bikin sekarang juga! Kalo gue cek applicant dari negara lain sih interviewnya adalah phone interview, jadi ditelfon beneran lewat handphone, baru setelah itu akan ada face-to-face interview. Mungkin ini berlaku untuk negara-negara yang ada kantor representative atau kantor recruiter Disney di negaranya. Kalo di Indonesia, gak ada setau gue. Gue selalu dirujuk untuk menghubungi kantor di Thailand kalo ada yang pengen ditanyain. Mungkin ini sebabnya untuk orang Indonesia, kita disuruh interview lewat Skype biar langsung phone + face-to-face interview sekaligus.
Ini adalah online interview pertama gue. Sejauh ini gue cuma pernah melakukan phone interview atau face-to-face interview, gak pernah yang di-combine gini, online pula. Karena itu, untuk interview kali ini gue melakukan persiapan yang lebih dari interview-interview sepanjang hidup gue sejauh ini. Gue bahkan sampe nontonin beberpa vlog dari orang-orang yang sudah melakukan interview. Gue bahkan mencoba mencatat apa aja yang kira-kira bakal ditanyain sama si penanya. Gue bikin catatan yang cukup panjang. Yang gue catet sih mengenai Indonesia, karena sebagai Cultural Representative kan lo harus bisa menjelaskan soal negara lo sendiri. Lalu yang berkaitan dengan pribadi, gue mencoba mencatat kira-kira apa aja kelemahan dan kelebihan gue, trus kalo misalnya gue dihadapkan dalam situasi yang sulit gue akan bereaksi seperti apa. Yah pokoknya semacam itu lah. Intinya gue sudah menyiapkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang kemungkinan akan ditanyakan.
Akhirnya waktunya interview datang juga. Sekitar jam 7 malem lewat 3 menit, Skype gue berdering dan muncul lah si Yvette yang waktu itu mengirimkan email ke gue soal interview. Begitu gue ngeliat Yvette, gue kaget. Kaget karena ternyata doi lagi di dapur, dan semacam baru bangun tidur mukanya. Pakaiannya juga cuma kaos dan celana training biasa. Dia bahkan sempet pamit beberapa menit buat bikin kopi. Hahaha. Sementara gue berdandan layaknya orang yang mau face-to-face interview. Pake kemeja, rapihin rambut dan sedikit dandan. Dang. Patah banget. Hahaha. Eh tapi gue sih tetep menyarankan untuk tetep berpakaian rapih lah ya, biar nunjukkin kalo kita professional dan serius terhadap interview ini.
Gue udah mempersiapkan diri gue untuk menjawab pertanyaan dia, tapi ternyata pertanyaan dia yang pertama adalah “So, do you have any question?” Dang. Gue syok. Belom apa-apa dia malah langsung nanya ke gue apakah gue punya pertanyaan buat dia atau gak. Lha pegimane ini? Pan sini yang mau ditanya, kenapa belom apa-apa sini malah disuruh nanya? Hahaha. AKhirnya gue malah menanyakan hal bodoh kan tuh karena gue gak tau mesti nanya apa. Pertanyaannya apa? Rahasia. Pokoknya bodoh banget sampe gue merasa pertanyaan itu yang bisa membuat gue gagal diterima. Selanjutnya justru Yvette lebih banyak cerita mengenai programnya, mengenai gaji, housing dll yang berhubungan dengan program. Gue akhirnya cuma disuruh seakan gue ada di depan orang banyak dan ingin menjelaskan soal negara gue. Dia ngasih beberapa saran sesudah gue melakukan apa yang dia minta. Abis itu dia nanya lagi apakah gue ingin bertanya. Yaudah gue nanya soal apa itu “Disney Look” dan dia ngejelasin ke gue. Penjelasan singkat: Disney Look adalah penampilan yang ingin ditampilkan oleh Disney melalui para pekerjanya alias Cast Member. Ada beberapa guideline yang harus diikuti dalam hal berpenampilan. Untuk tau kira-kira apa aja guidelinenya, coba cek https://disneyprogramsblog.com/, blog yang sangat berguna dan bisa membantu kita di program ini.
Balik lagi ke interview, yah intinya sih semua jawaban yang udah gue siapkan panjang-lebar itu gak ada yang kepake. Hahaha. Gue malah yang disuruh nanya mulu. Interview yang sangat berbeda dari interview gue sebelum-sebelumnya. Oh iya, di email, gue diminta menyediakan waktu dari antara jam 7 sampai jam 9, jadi gue pikir ini akan jadi interview yang cukup lama. Kenyataannya adalah interviewnya alias ngobrol-ngobrolnya selesai hanya dalam waktu 28 menit saja. Setengah jam aja gak nyampe, bok! Canggih! Udah selesai interview gue langsung balik lagi nonton TV seakan gak terjadi apa-apa. Haha. Absurd banget dah. Yah, pokoknya diakhir interview Yvette bilang tunggu aja kabar dia, nanti dia email soal kelanjutannya, apakah gue diterima atau gak.
Another email to wait.
Another waiting.
Lanjut di post selanjutnya aja ya soal status gue dan apa yang harus gue lakukan selanjutnya.
0 comments
Thank you for your attention! Regards!