Skip to main content

Disney's Indonesian Cultural Representative: WHAT YOU ACTUALLY DO


Di part ini gue akan menjelaskan lebih dalam lagi soal apa sih sebenernya pekerjaan yang gue lakukan di Disney's Animal Kingdom ini.

In case you didn't know, ada empat theme park yang tersedia di Walt Disney World. Dan masing-masing park punya kegiatan menarik yang ditujukan untuk berbagai usia dengan tujuan kalo tamu mengikuti kegiatan ini , mereka bisa mengunjungi setiap ujung dari masing-masing park. Intinya sih, aktivitas ini bikin tamu jalan dan muter-muter park dari ujung ke ujung. 

Berhubung kita kerjanya bakal di Disney's Animal Kingdom (DAK), gue akan cuma ngebahas aktivitas yang ada di sini aja. Untuk DAK, aktivitas yang diberikan bernama Wilderness Explorer (WE). Untuk park lainnya, bentuk dan nama aktivitasnya akan berbeda.

Let's first talk about what is Wilderness Explorer. Wilderness Explorer adalah sebuah aktivitas mengumpulkan badge di seluruh penjuru Animal Kingdom. Kegiatan ini dibuat berdasarkan film UP. Udah pada nonton filmnya belom? 

Di film UP, karakter utamanya, si Russell, itu kan anak pramuka. Dan kalo lo juga anak pramuka, lo pasti tau kalo kita kudu ngumpulin badge pramuka biar bisa naik tingkat. Nah, kegiatan ini tuh juga mirip-mirip gitu lah. Ibaratnya kita ini Russell yang lagi berusaha untuk ngumpulin semua badge supaya bisa jadi Senior Wilderness Explorer. Total ada 31 badges yang harus dikumpulin dan masing-masing badge station punya kegiatannya sendiri.


Dari antara 31 badge stations ini, ada empat badge stations yang berkaitan dengan cultural rep dari Asia dan Africa. Dua stations adalah untuk para culture rep dari Afrika, yaitu African Culture Badge dan Safari Badge. Dua stations lainnya adalah untuk para culture rep dari Asia, a.k.a gue - bersama dengan culture rep dari Thailand dan India. Badge station kita adalah Asian Culture Badge dan Yeti Badge.

ASIAN CULTURE BADGE adalah station dimana para Wilderness Explorer bisa belajar tentang negara-negara di Asia, dalam hal ini Indonesia, Thailand dan India. Di station ini, culture rep punya banyak props yang bisa digunakan untuk membantu kita dalam menjelaskan negara masing-masing. 

Indonesia khususnya, props yang kita punya adalah angklung, komodo dragon (gak yang beneran tentunya), flip book yang isinya gambar-gambar pulau dan beberapa candi serta gunung di Indo. Ada beberapa gambar lainnya juga tentang penari Bali, makanan, mata uang, dll. Kita juga punya wayang kulit dan wayang golek (siapa lagi kalo bukan si akang Cepot). Ada juga congklak, wah pokoknya banyak, deh. 

Di sini gue bebas mau pake prop yang mana aja, tergantung mood gue lagi pengen ngomongin apa hari itu. Favorit gue sih pasti si angklung. Karena kenyataannya gak semua orang pernah lihat bentukannya si angklung, jadi pas mereka lihat dan nyobain main angklung untuk pertama kalinya, wajah mereka semua priceless. Lucu banget. Gemes jadinya.


Station selanjutnya adalah YETI BADGE. Di station ini sedikit lebih nyusahin soalnya pemeran utamanya adalah makhluk bernama Yeti. Ada yang tau Yeti itu apa? Gue tadinya sama sekali gak tau, tapi gegara station ini akhirnya gue tahu siapa itu Yeti. Yeti yang gue kenal sebelumnya, mah, tetangganya sodara gue. Beda jauh banget sama Yeti yang diceritain di station ini. Haha. 

Di station ini selain kita harus nyeritain soal Yeti, yang notabene adalah sebuah folklore dari negara bernama Nepal, kita juga harus menceritakan folklore yang kita punya dari negara masing-masing. Kalo Thailand, prop yang diceritain adalah spirit house dan kura-kura. Sementara untuk gue, orang Indonesia, prop yang gue pake adalah kupu-kupu dan gambar stupanya candi Borobudur. Yang paling sering gue pake adalah si kupu-kupu.

nah, itu tuh, makhluk gede yang lagi nyengir sambil makan es krim yang namanya Yeti

Untuk para Asian culture rep, ada satu work station lagi yang bukan bagian dari Wilderness Explorer. Station ini lokasinya ada di dalam trail bernama Maharajah Jungle Trek. Kita selalu menyebut work station ini MJT. 

Di station ini, kegiatan utama yang dilakukan adalah trivia game. Jadi ada beberapa trivia cards bergambar beberapa kategori tentang masing-masing negara. Di belakang kartu itu ada pertanyaan simple yang sesuai dengan kategori. Station ini masih baru banget. Baru dimulai gak lama setelah gue nyampe sini. Akhir-akhir ini kegiatanya sedikit berkembang, gak cuma main trivia game, tapi juga bisa bawa prop lain yang juga bisa menceritakan tentang budaya masing-masing negara. Ibaratnya culture badge part 2, cuma gak pake ngasih badge aja.

Yah kira-kira begitulah deskripsi kerjaan yang gue lakukan selama ini. Tiap work station punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tapi tetep favorit gue adalah Asian Culture Badge. Hehe.

Kalo kalian udah mulai kerja jadi CRP, lemme know station mana yang jadi favorit kalian. 😉

Popular posts from this blog

Disney's Indonesian Cultural Representative: FAQ

Halo halo semua. Udah lama banget gak update blog. Kali ini tetibaan pengen aja gitu update. Yuk lah. Beberapa tahun terakhir ini ada aja yang ngeDM di IG gue soal Disney CRP dan jujur aja itu ngebuat gue seneng karena itu artinya blog gue ada gunanya buat orang lain. Yiihaaa! Nah kali ini gue mikir kayaknya lucu juga kalo gue bikin FAQ soal Disney CRP, you know, sekalian merangkum dari beberapa tulisan yang udah gue buat. So why don’t we start? FAQ Q: Kapan sih biasanya dibuka pendaftarannya? A: Nah ini nih. Jujur untuk batch-batch setelah gue, I’m not really sure when exactly it’s open. Gue pun udah gak pernah ngecek lagi. Hehe. My bad. Kalo gue boleh mengira-ngira sih, sepertinya akhir-akhir ini Disney Career mulai buka pendaftaran sekitar Oktober. Tapi saran gue sih, sebaiknya kalian emang kudu sering-sering ngecek websitenya Disney Career biar gak ketinggalan. Q: Pergi ke Amriknya modal sendiri apa dibayarin Disney? A: Modal sendiri. Tiket pesaw...

Let's Talk About: An Introvert Things

I just stumbled upon an article about introvert and I found that interesting because it perfectly describes me. The article is from here . It's about 10 things that introvert wants to let people know about them to make our lives easier. Let's talk about each point one by one and see how I can relate. 1. NEVER COME TO AN INTROVERT’S HOME WITHOUT WARNING THEM FIRST.  Nothing rocks our world quite like unexpected social interaction. No matter how much we like you, we need to know you are coming ahead of time. Otherwise, we will hide under the bed. You’ll know we’re there, we’ll know you know, and it will all be very awkward. Don’t do this to us. YESSSSS!!! I remember the day when my college friends were kind enough to give me a surprise birthday party in my own apartment. I didn't know anything about it, so when they finally knocked on my door and screamed "SURPRISE!", instead of feeling happy, I felt annoyed. I maybe smiled and thanked them but deep down ins...

Disney's Indonesian Cultural Representative: 2022 UPDATE

Btw, hai!  Seriusan udah lamaaa banget ya gue gak bagi-bagi info soal Disney CRP. Udah sekitar 7 tahunan juga gue balik dari Disney. Njir, lama banget, tapi kok rasanya kayak masih kemaren ya? (masih susah move on juga). Hehehe. udah banyak juga junior-junior batch selanjutnya yang pergi dan pulang lagi dari Disney. Udah banyak yang berubah dari programnya itu sendiri. Nah di sini gue mau update sedikit aja kali ya beberapa hal yang sempet gue baca-baca tentang apa yang baru. Let's! What happened when COVID struck? Okay, sepertinya kita semua paham banget ya bahwa dari semenjak 2019 akhir sampe detik ini di 2022, kita semua di seluruh dunia masih terpengaruh oleh sebuah penyakit bernama COVID-19. Gila ya, gak berasa udah hampir 3 tahunan lho kita satu bumi ini dealing with illness. a lot of things happened during these years, and it's definitely affecting Disney's Cultural Representative Program. Yang gue inget para CRP Indo yang programnya sekitar 2019-2020 terpaksa harus ...