Skip to main content

Disney's Indonesian Cultural Representative: WEEK ONE SCHEDULE


Di awal kedatangan, sebenernya gue gak cuma dikasih welcoming pack (yang isinya jadwal bus, notebook sama detergen dan pelembut pakaian) tapi juga dikasih arrival week itinerary. Nah, di minggu-minggu pertama ini biasanya diisi dengan meeting dan appointment. Cailah, berasa orang penting gak tuh? Haha. 

Well, sebenernya sih meetingnya sama orang housing untuk membicarakan aturan-aturan yang berlaku, apa yang boleh dan apa yang gak boleh dilakukan serta konsekuensinya kalo melanggar. Ini biasanya dilakukan di hari kedua setelah kedatangan. Gue dikumpulin di satu ruangan besar (The Commons Clubhouse) barengan sama semua CM yang tanggal kedatangannya sama kayak gue. Ini gak berlangsung lama sih, paling sampe lunch gitu. 

Udahannya sekitar jam 2-an gue harus dateng ke drug & alcohol testing di Vista Way. Ini berlaku untuk CRP yang kerjanya di operation atau attraction. Sehari sebelum check-in date, ada lembaran pre-authorization dikirim lewat email yang harus gue isi. Intinya sih gue meyetujui bahwa gue akan dites drug and alcohol.


Gue inget banget nih pas di testing ini gue minum banyak banget saking volume urine gue gak mencapai target yang diinginkan si dokter. Gue udah coba menampung sebanyak mungkin di percobaan pertama, tapi nasib menyatakan lain. Gue harus coba buang air kecil lagi sampe volumenya mencukupi kebutuhan. Entah berapa gelas air yang gue minum sampe gue eneg sendiri jadinya. 

Saran gue, sebelum testing ada baiknya minum yang banyak, jadi pas begitu sampe di tempat tes lo tinggal mengeluarkan sesuai kebutuhan, gak perlu sampe disuruh buang air kecil dua kali. Sepele kesannya tapi menurut gue penting, karena percayalah, rasanya gak enak ketika lo harus memaksa diri lo untuk buang air padahal lo gak kebelet (dan kenyataan bahwa temen-temen di sekitar lo pada sukses di percobaan pertama jadi mereka bisa cepet pulang atau kenyataan bahwa lo harus di tes ulang di hari berikutnya karena ternyata urine lo terlalu jernih saking lo minum kebanyakan)

Di hari ketiga masih diisi dengan meeting. Kali ini lebh ke paperworks. Di hari ketiga ini urusannya sama soal imigrasi, kontrak kerja dan kertas-kertas penting lainnya. Masih tetep dikumpulin di The Commons Clubhouse, disini gue harus merhatiin bener-bener instruksi yang diberikan sama orang housing dalam mengisi berkas-berkas penting. Salah ngisi, bisa berpengaruh sama status imigrasi dan Social Security Number card yang bakalan gue dapetin nanti.

Hari keempat (biasanya jatuh di hari Jumat) ini adalah hari libur. Yay! Hari ini gue gak perlu pusing mikirin harus bawa dokumen apa lagi atau mengisi berkas apa lagi. Gue bisa santai. Dan pas banget kemaren gue dapet hari Jumat yang bertepatan dengan Halloween. Jadi gue mengisi Jumat malam gue dengan bar hopping di daerah downtown Orlando. Hampir lupa kalo besoknya gue masih ada meeting lagi di pagi hari. Pas nyampe rumah, tepar berat. Haha.

Hari kelima adalah hari yang bersejarah. Kenapa? Karena di hari ini lah akhirnya gue mendapatkan Traditions. Apa itu Traditions? Traditions adalah kelas dimana gue akhirnya diperkenalkan dengan segala macem tentang Disney. Mulai dari awal cerita kenapa Walt bangun Disneyland sampe ke detail-detail lain mengenai budaya perusahaan. Traditions class itu seru-seru boring. Seru karena gue bisa tau banyak tentang Disney sebagai company, boring karena layaknya kelas atau seminar, ya gue menghabiskan waktu di dalem ruangan terus. Eh tapi bakalan ada momen-momen surprise yang bisa bikin gue girang dan ketawa-ketawa sendiri saking senengnya. Kelas ini adalah momen dimana Disney akhirnya secara formal menerima gue sebagai Cast Member-nya. Woohoo! 

Oh iya, balik lagi ke soal drug and alcohol testing, kalo seandainya gue waktu itu ternyata harus tes ulang lagi, itu tandanya gue gak bisa ikutan kelas Traditions yang sama dengan temen-temen yang kedatangannya sama kayak gue. Gue harus mengikuti kelas Traditions yang beda. Kelas Traditions yang beda berpengaruh sama tingkat senioritas di tempat kerja (iya, di Disney, senioritas berpengaruh, tapi nanti aja di post lain gue jelasin).

 Dapet ear hat gratis. gak usah beli. yeah!

Udah deh, minggu pertama gue berakhir dengan hari penuh kelas. Haha. Setelah itu, di minggu kedua, disini akhirnya gue bertemu dengan manajer gue di lapangan dan akhirnya gue mendapatkan insight (dan kelas lagi) mengenai pekerjaan serta park tempat gue bekerja, apalagi kalo bukan Disney's Animal Kingdom.

Popular posts from this blog

Disney's Indonesian Cultural Representative: FAQ

Halo halo semua. Udah lama banget gak update blog. Kali ini tetibaan pengen aja gitu update. Yuk lah. Beberapa tahun terakhir ini ada aja yang ngeDM di IG gue soal Disney CRP dan jujur aja itu ngebuat gue seneng karena itu artinya blog gue ada gunanya buat orang lain. Yiihaaa! Nah kali ini gue mikir kayaknya lucu juga kalo gue bikin FAQ soal Disney CRP, you know, sekalian merangkum dari beberapa tulisan yang udah gue buat. So why don’t we start? FAQ Q: Kapan sih biasanya dibuka pendaftarannya? A: Nah ini nih. Jujur untuk batch-batch setelah gue, I’m not really sure when exactly it’s open. Gue pun udah gak pernah ngecek lagi. Hehe. My bad. Kalo gue boleh mengira-ngira sih, sepertinya akhir-akhir ini Disney Career mulai buka pendaftaran sekitar Oktober. Tapi saran gue sih, sebaiknya kalian emang kudu sering-sering ngecek websitenya Disney Career biar gak ketinggalan. Q: Pergi ke Amriknya modal sendiri apa dibayarin Disney? A: Modal sendiri. Tiket pesaw...

Let's Talk About: An Introvert Things

I just stumbled upon an article about introvert and I found that interesting because it perfectly describes me. The article is from here . It's about 10 things that introvert wants to let people know about them to make our lives easier. Let's talk about each point one by one and see how I can relate. 1. NEVER COME TO AN INTROVERT’S HOME WITHOUT WARNING THEM FIRST.  Nothing rocks our world quite like unexpected social interaction. No matter how much we like you, we need to know you are coming ahead of time. Otherwise, we will hide under the bed. You’ll know we’re there, we’ll know you know, and it will all be very awkward. Don’t do this to us. YESSSSS!!! I remember the day when my college friends were kind enough to give me a surprise birthday party in my own apartment. I didn't know anything about it, so when they finally knocked on my door and screamed "SURPRISE!", instead of feeling happy, I felt annoyed. I maybe smiled and thanked them but deep down ins...

The Trees & The Wild, Iga dan sing along yang gagal

Hari ini entah apa yang membuat gue akhirnya ended up dengan mencari berita tentang kenapa Iga Massardi keluar dari The Trees & The Wild (TTATW) dan ini masih tetap jadi misteri buat gue. Gue lupa kapan persisnya gue akhirnya sadar bahwa ternyata Iga udah hengkang dari band yang mengangkat namanya itu. Saat itu gue sedang mencoba untuk mencari kabar terbaru dari TTATW karena jujur setelah Rasuk beredar di pasaran dan setelah gue khatam dengan tiap lagunya, gue tetiba tidak mengikuti perkembangan dari mereka lagi. Eh begitu sekalinya gue mencoba meng-update diri gue sendiri, gue malah dihadapin dengan kenyataan bahwa Iga udah keluar dari band itu! Oh em ji. Oke mungkin ini terdengar sedikit lebay tapi ya berhubung Iga juga salah satu alasan kenapa gue suka sama TTATW (alasan klise seorang fan cewek), jadi ya gue cukup shock dengan kenyataan itu. OOT sedikit, gue itu bukan tipe penggemar yang mengikuti band kesukaannya manggung dimanapun. Jadi kalau misalnya gue baru aja menyuk...